Sering Tidur Bareng, Seorang Guru Honorer Tega Rudapaksa Anak Kandungnya Berusia 7 Tahun

Sering Tidur Bareng, Seorang Guru Honorer Tega Rudapaksa Anak Kandungnya Berusia 7 Tahun

Seorang ayah di Kabutapen Sukoharjo, Jawa Tengah tega merudapaksa anak kandungnya sendiri. Pelaku berinsial ES asal Klaten itu bekerja sebagai guru honorer. Anak pelaku diketahui masih berusia tujuh tahun berinisial FA.

Pelaku nekat merudapaksa anak kandungnya sendiri setelah sering tidur bersama. Sementara, pelaku dan istrinya sudah pisah ranjang, namun masih di satu rumah yang sama. Kasus ini terungkap ketika anak ES berinisial FA (7) warga Gatak, Sukoharjo mengeluh sakit.

Setelah diperiksa ternyata, itu akibat perbuatan ES. Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho, mengatakan korban dan tersangka sering tidur bersama. Wahyu menambahkan, pada awal bulan September 2021 lalu korban mengeluh sakit dibagian kemaluan korban.

"Bulan September awal di pagi hari, korban mengeluh sakit di kemaluan dan hingga keluar darah. Sehingga ibu dan neneknya memeriksanya ke rumah sakit," ungkapnya. Dari hasil pemeriksaan Rumah Sakit, terdapat kejanggalan. "Ditemukan pada celana dalam ada sperma tersangka," ujarnya.

Hasil penyelidikan Satreskrim Polres Sukoharjo, ibu dan bapak korban telah berpisah ranjang namun masih dalam satu rumah yang sama. "Karena masih serumah, sehingga tersangka bisa melakukan pencabulan ini," ungkapnya. Terkait perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 81 dan atau Pasal 82 Undang Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 15 Miliar,” ungkapnya. Saat ini korban dalam pendampingan psikolog dari Unit PPA Satreskrim Polres Sukoharjo, untuk memulihkan psikologi korban. Kapolres Sukoharjo menambahkan, saat ini angka kasus pencabulan anak di Sukoharjo sejak Januari 2021, telah mencapai 13 kaskus dengan korban dan tersangka dari berbagai latarbelakang.

Regional